Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Senior High School Life: Belajar dari Pak Tukang Selah

Welcome to Cay Stories ... Life is like a piece of martabak, every parts has its own taste. Hidup itu, kaya sepotong martabak. Setiap bagiannya punya rasa masing-masing. Kadang manis, kadang asin, kadang hambar dan kadang pahit kalo lagi gosong. ... Entah kenapa lagi tetiba kepikiran nulis tentang ini. Pasangan beda agama. Apa kalian pernah ? Temen sih banyak yang nonis, tapi kalo pacaran belum pernah. Tapi kalo yang pernah deket ? ... Namanya Awan. Dia ade junior gue di SMA. Pertemuan pertama kita dimulai ketika gue harus marah-marahin dia tanpa alasan. Awalnya si gitu. Biasalah ya senioritas jaman dulu masih suka marah-marah. Belum tren pendidikan karakter. Tapi malem itu, doi emang salah. Waktu itu lagi ada acara pelantikan Osis. Dia kelas 10 dan gue kelas 12. Jadi kita beda dua tahun. Seperti biasa, di setiap eventnya Raihan gue selalu jadi sie Acara. Selain ngehandle acara Raihan ataupun pembina Osis selalu ngasih tugas dadakan ke gue. Ngga tahu kenapa, mungkin cuma gue s...

Balada Skripsi

Welcome to Cay Stories ... Life is like a piece of martabak, every part has its own taste. Hidup itu kaya sepotong martabak, setiap bagiannya punya rasa masing-masing. Kadang manis, kadang asin, kadang hambar, dan kadang pahit kalo lagi gosong. Setelah kemarin ngomongin wisuda, kali ini gue akan tulis tentang skripsi. Kebalik yak, harusnya skripsi dulu baru wisuda. Yaudalah ya, suka-suka penulisnya aje. Yegaaak. Well, gue mau live report sedikit tentang keadaan di tempat gue nulis sekarang ini. Jam menunjukkan pukul 12.45 dan harusnya gue udah perjalanan ke kantor. Tapi karena hujan deras gue urungkan niat itu. Semoga sih ngga lama lagi hujannya reda. Ngomong-ngomong tentang skripsi, gue ngga tahu harus memulainya darimana. Skripsi yang menurut sebagian mahasiswa itu adalah momok yaa, gue setuju sih. Dulu. Duluuu banget sebelum gue menemukan cara untuk menaklukannya. Skripsi ini semacem goal gue setelah gue mencoba untuk bertahan di dalam jebakan batman. Waktu itu, yang ada di b...

Raihan

Welcome to Cay Stories .... Life is like a martabak, every piece has its own taste. Hidup itu kaya martabak. Setiap potongannya punya rasa masing-masing. Kadang manis, kadang asin, kadang hambar dan kadang pahit kalo lagi gosong. Gue ngga tahu harus mengawalinya dari mana. Karir ? Sekolah ? Kuliah ? Cinta ? Hidup gue terlalu random untuk semua hal itu diceritakan dengan runtut. Mungkin gue mulai dari sahabat gue yang bernama .... Bahkan gue ragu untuk menyebutkan namanya. Bukan, dia bukan karakter utama yang sejak dulu sering gue sebut di beberapa cerita sebelumnya. Bahkan hampir jadi satu novel utuh. Seseorang yang sering gue sebut dengan nama Alif Lam Mim. Sebuah kisah cinta dalam persahataban yang sering membuat beberapa orang di sekitar gue merasa iri. Tapi pada akhirnya mereka bosan sendiri karena si tokoh utama ngga pernah muncul. Bahkan ada temen gue yang bilang kalo mungkin selama bertahun-tahun ini gue cuma berhalusinasi. Dan karakter Alif Lam Mim itu emang cuman kara...

Sepotong Martabak

Welcome to Cay Stories ... Life is like a peace of martabak, every piece has its own taste. Hidup itu kaya sepotong martabak. Setiap potongannya punya rasa masing-masing. Kenapa martabak ? Karena di setiap bagiannya dia punya rasa masing-masing. Kadang manis, kadang asin, kadang hambar dan kadang pahit kalo lagi gosong. Begitu juga dengan hidup manusia. Seperti martabak, kita ngga akan bisa menebak rasa apa yang akan kita dapatkan pada gigitan pertama. Begitu juga dengan gigitan ke dua. Mungkin manis, mungkin juga hambar atau pahit ? Sama halnya dengan hidup ini. Kita ngga akan pernah tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa menit ke depan. Bisa aja hal yang menyenangkan ataupun sebaliknya. Tapi itulah seninya hidup. Ketika kita ngga tahu apa yang terjadi lima menit ke depan. Mungkin sebagian bilang kaya roller coaster. Tapi buat gue, cukup kaya sepotong martabak aja. Yang bisa dinikmati dengan duduk tenang. Sambil menikmati aromah senja yang melebur menuju malam. Martabak it...

Welcome To Cay Stories

Entah ini blog ke berapa yang pernah gue buat. Tapi mungkin, sepertinya dan mungkin ini akan jadi blog terakhir gue. Bertahun-tahun menulis, tapi ngga pernah serius. Kali ini gue akan berusaha untuk kembali menulis dengan serius. Tentang kisah-kisah perjalanan hidup gue dan orang-orang di sekitar gue. Welcome to Cay Stories. Kenapa gue pake kata 'Cay'? Itu adalah panggilan dari editor gue entah kenapa. Sedangkan nama gue sebenarnya adalah 'Septi'. Yak. Septiyanti Dwi Cahyani. Dan editor gue make nama belakang cahyani itu. Kadang doi manggil cahya tapi lebih sering cayacaya. Digabung, ala ala india gitu mungkin. But whatever alasan doi manggil gue apaan. Intinya, gue anggep aja ini adalah jalan untuk gue menempuh hidup baru. Setelah penantian yang panjang. Setelah doa-doa yang bahkan sampai sekarang masih gue sampaikan ke 'langit'. Itu adalah istilah dari Pemred dan Direktur di tempat gue bekerja. Ya, di tempat baru ini gue semakin menikmati pe...