Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2018

Takut Patah Hati

.... Ada satu hal yang aku takutkan di dunia ini. Ketika nanti tiba saatnya aku harus merasakan patah hati yang paling menyakitkan. Kehilangan. Jika aku pernah merasakan sebelumnya, tapi kali ini aku pasti tak akan sanggup. Membayangkannya saja sudah membuatku menitikkan air mata. Dia yang hampir setiap aku di rumah tidur di sampingku. Bercerita segala rupa. Memberi petuah agar aku tak lagi selalu memilih laki-laki. Katanya, usiaku bukan usia bocah lagi. Atau nasihatnya agar aku tak cadas lagi sebagai perempuan, apalagi terhadap laki-laki. Dan agar aku mau sedikit berusaha jika memang dia yang ingin aku pilih sebagai pendamping. Ku balas semua itu dengan 'doakan saja'. Ketakutan itu semakin menjadi setiap harinya. Usianya tak muda lagi. Hari demi hari telah merenggut wajah ayunya yang berseri. Lalu apa yang sudah aku berikan ? Belum ada. Sampai hampir seperempat abad usiaku. Aku masih menjadi parasit dalam hidupnya. Tapi aku menyayanginya. Meski lidah selalu kelu untuk b...

Journey

Gambar
Hidup ini kaya ikan salmon. Kita akan terus mengalami perpindahan. Raditya Dika Pecah suara tangisan, waktu kali pertama manusia dilahirkan ke muka bumi ini. Tanpa sehelai pakaianpun menempel pada tubuh kita. Lalu kita tumbuh dan berkembang, merangkak, berjalan, berlari sampai tiba saatnya kita menjadi manusia manusia berseragam. Dan di sinilah, episode demi episode kehidupan berjalan.  ....  Episode 1, Permulaan Kehidupan Ini kali pertamanya kita menjalin hubungan sosial sesama manusia. Mengenal satu sama lain, dari lain wilayah, bukan lagi tetangga sepermainan. Mengenal sosok Ibu baru yang hanya kita temui beberapa jam saja dalam satu hari. Pertama kali bersentuhan dengan pensil, bermain warna dengan crayon, merealisasikan imajinasi imajinasi liar pun sederhana. Sesederhana dua gunung yang di tengah tengahnya matahari bersinar, Pak Tani yang berjalan membawa cangkul, sungai yang mengalir tenang dengan ikan ikan kecil di dalamnya. Percayalah, itulah masa pencapaia...

The Power of Writing

Menulis adalah bekerja untuk keabadian. Pramoedya Ananta Toer. Tulislah mimpimu hari ini, siapa tahu besok atau lusa kamu bisa lebih dari apa yang kamu impikan. *** Berapa tahun sudah berlalu, aku menyebut diriku sendiri sebagai Sang Pemimpi, 夢な人, a dreamer. Kata orang, kebiasaan menulis di diary itu kuno. Tapi aku melakukannya sejak SD. Apa yang harus ditulis di dalam diary bukanlah melulu soal cerita kehidupan sehari hari. Hal apa saja yang dialami. Cobalah tuliskan hal-hal lain. Target hidup misalnya. Mulai dari yang sederhana, sesederhana bulan depan aku harus beli buku Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono. Tidak ingat pastinya, tapi aku pernah menulis : "Aku ingin menulis seperti saat menghirup udara tuhan" Ya, terhitung sejak beberapa hari yang lalu tuhan berikan kesempatan untuk saya menulis sebanyak mungkin setiap harinya. *** Selayaknya Penulis, tuhan maha hebat sebagai penulis skenario kehidupan manusia. Penulis tahu kemana harus menggiring pemba...

Feb Fiction : Senja di Balik Sekolah

Namaku Aisya, usia 29 tahun bekerja sebagai Editor setelah 6 tahun jadi reporter. Setelah bertahun-tahun hidup di kota besar yang untuk bernafas aja kita harus saingan, akhirnya bulan depan aku bisa kembali pulang ke kampung halamanku di Solo. Kota yang ngga pernah neko-neko itu mungkin sudah banyak berubah. Solo, kota yang penuh keramah tamahan penduduknya. Kota yang macetnya ngga separah ibu kota. Kota yang pada akhirnya menyimpan kenangan buruk yang sebenarnya ngga ingin ku ingat kembali. Setelah enam tahun menaklukkan ibu kota, Pak Dahlan dengan sukarela mengirimku kembali ke tempat dimana aku tumbuh dan besar. Rasanya tidak sabar. Sudah sangat rindu dengan suasana pagi jalanan Slamet Riyadi yang lengang. Serabi Notosumo yang rasanya selalu khas dan Selat Vienns yang selalu ramai. Apa kabar mereka ? Tak lupa teman-teman guruku di SMK Batik Nusantara dan murid-murid yang ada di sana. Beberapa sudah ada yang merantau menyusulku ke kota ini. Beberapa bahkan ada yang sudah mendahu...