Sahabat Tapi Sayang (9)


Kembali ke Masa Putih Abu-abu
.....
Tanpa terasa, satu tahun berlalu begitu cepat. Kelas 11 sudah berakhir. Gue berada di puncak sekolah. Yaps, tahun ini gue jadi senior dan cuma punya junior. Ada kebanggaan, deg-degan tapi juga sedih. Satu tahun itu pasti ngga akan lama. Hanya tinggal beberapa bulan ke depan gue bisa menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabat gue.

Sama Laras, Raka, Dion, Ojan. Karena setelah lulus nanti, gue ngga tahu apakah kita masih berada di jalur yang sama. Gue aja nih, belum tahu setelah lulus SMA mau ngapain. Kerja ? Tapi muka masih bocah banget. Mana ada perusahaan yang bakal percaya sama muka bayi kaya gue. Kuliah ? Honestly, gue udah capek belajar. Tapi si Ibu berharap gue jadi guru. Mana ada pula guru lulusan SMA. Guru anak-anak sendiri?

Ah, udahlah. Masih awalan kelas tiga ini. Terlalu jauh rasanya kalo mikir ke sana. Lebih baik mikirin yang udah pasti di depan mata. UJIAN. Ngga ding, sebelum ujian gue masih punya tanggungan ke sekolah. Tepatnya tanggung jawab gue sebagai anak OSIS. Lebih tepatnya sih tanggung jawabnya Ojan. Setelah sukses di beberapa acara sebelumnya, sekarang Ojan kembali menumbalkan gue ke Sie Acara. Lebih tepatnya asistennya dia sih. Karena apa-apa juga tetep sama gua. Lalu fungsi panitia yang lain buat apa ? -.-

Sebelum kenaikan kelas, PENSI sekaligus perpisahan anak kelas tiga sukses dengan gue tepar pas Hari-H dan suara ilang selama 13 hari. Setelah itu , langsung lanjut ke masa-masa OSPEK di mana di situlah gue mulai tahu sifat Ojan. Sebenarnya, Ojan tipikal yang sedikit perfeksionis. Semuanya harus rapih. Tapi sesuai keinginan dia. Kharismanya mulai keliatan ketika dia dengan berapi-api pidato di depan ratusan anak-anak baru. Badannya kecil, pake topi abu-abu. Matanya kadang disipit-sipitin dan selalu mengepalkan kepala tanda semangatnya yang berkobar.

Dan sekarang, lagi.. Anak OSIS harus merampungkan tanggung jawabnya dengan melantik pengurus OSIS yang baru. Inilah event terakhir para pengurus OSIS di kepemimpinan Ojan. Setahun itu cepet. Ngga akan berasa. Jadi gue rasa, itu juga yang akan terjadi selama satu tahun ke depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sahabat, Tapi Sayang (3)

Sahabat, Tapi Sayang

Sepotong Martabak